Craig Bellamy Antarkan Liverpool Ke Final
Liverpool akan bertemu Cardiff City di Wembley.
Pelatih Kenny Dalglish langsung berselebrasi di pinggir lapangan tak lama setelah peluit panjang ditiup wasit. Dalglish gembira karena The Reds telah memastikan dirinya melaju ke final Piala Liga usai bermain imbang 2-2 dengan Manchester City di semi-final leg kedua di Anfield, Kamis (26/1) dinihari WIB.
Liverpool memastikan diri tampil ke Wembley setelah unggul secara agregat 3-2 atas City. Di laga puncak Piala Liga, The Reds telah dinanti oleh Cardiff City.
Liverpool memastikan diri tampil ke Wembley setelah unggul secara agregat 3-2 atas City. Di laga puncak Piala Liga, The Reds telah dinanti oleh Cardiff City.
Pahlawan Liverpool dalam laga semi-final leg kedua ini adalah Craig Bellamy. Pemain kelahiran Cardiff 32 tahun lalu itu menjadi penentu kemenangan setelah mencetak gol di menit ke-74. Gol yang dibuatnya telah memaksa City harus puas bermain imbang 2-2.
Dalam laga ini, ambisi untuk menang sebenarnya begitu besar tertanam di diri pelatih City Roberto Mancini. Menghadapi pertandingan ini, Mancini memasang tiga pemain di lapangan tengah serta menarik Sergio Aguero sebagai starter.
Sebagai penggantinya, Mancini memberikan tempat kepada Pablo Zabaleta dan Nigel de Jong untuk tandem dengan Gareth Barry di lapangan tengah.
Di kubu Liverpool, Dalglish menaruh lima pemainnya di lapangan tengah serta membiarkan Craig Bellamy bermain seorang diri di depan.
Sementara serangan lebih awal dari pertandingan ini dilakukan oleh The Reds. Liverpool menekan jantung pertahanan City saat laga baru berjalan empat menit.
Tapi usaha yang dilakukan oleh Jose Enrique kala itu masih bisa diantisipasi dengan baik oleh kiper City Joe Hart. Stewart Downing yang saat itu mendapatkan bola rebound juga masih gagal setelah tendangan kaki kirinya masih melenceng.
City mulai bangkit setelah pertandingan berjalan lebih dari sepuluh menit. City lebih berhasil mendominasi penguasaan bola atas tim tuan rumah.
Dominasi City baru bisa membuahkan hasil setelah memasuki menit ke-31. Adalah Nigbel De Jong yang menjadi pembobol gawang Liverpool.
Sebelum jeda turun minum, Liverpool berhasil menyamakan skor menjadi 1-1. Gol tuan rumah diraih lewat titik putih penalti yang dieksekusi secara sempurna oleh Steven Gerrard. Hadiah penalti itu didapat setelah wasit melihat tangan Micah Richards menyentuh bola di areal terlarang.
Situasi imbang ini semakin membuat pertandingan kian memanas ketika memasuki babak kedua. City kian trengginas menyerang. Mancini menurunkan Aguero di babak ini guna membuat daya gedor semakin kuat.
Di babak ini, City kembali lagi memperoleh keunggulan. Gol kedua City itu diraih di menit ke-68. Edin Dzeko menjadi pencetak golnya. Harapan untuk menang kian membuncah pada pendukung maupun pemain City. Pasalnya, gol ini telah mengubah skor agregat menjadi 2-2.
Tapi pintu menuju Wembley bagi City belum tuntas. Memasuki menit ke-74, petaka datang ke kubu City. Umpan dari Glen Johnson kepada Bellamy berhasil membuahkan gol bagi Liverpool. Sebuah sepakan kaki kiri dari Bellamy mengalirkan bola ke sisi kiri gawang City. Gol pun tercipta. Suara gemuruh di Anfield membahana.
Hingga lima menit tambahan waktu, skor 2-2 tetap tak berubah. Liverpool akhirnya menuntaskan penantiannya untuk menggapai final. Hasil ini sekaligus juga memperpanjang rekor Liverpool yang tak pernah terkalahkan oleh City setiap kali tampil di Anfield sejak 2003.
Dalam laga ini, ambisi untuk menang sebenarnya begitu besar tertanam di diri pelatih City Roberto Mancini. Menghadapi pertandingan ini, Mancini memasang tiga pemain di lapangan tengah serta menarik Sergio Aguero sebagai starter.
Sebagai penggantinya, Mancini memberikan tempat kepada Pablo Zabaleta dan Nigel de Jong untuk tandem dengan Gareth Barry di lapangan tengah.
Di kubu Liverpool, Dalglish menaruh lima pemainnya di lapangan tengah serta membiarkan Craig Bellamy bermain seorang diri di depan.
Sementara serangan lebih awal dari pertandingan ini dilakukan oleh The Reds. Liverpool menekan jantung pertahanan City saat laga baru berjalan empat menit.
Tapi usaha yang dilakukan oleh Jose Enrique kala itu masih bisa diantisipasi dengan baik oleh kiper City Joe Hart. Stewart Downing yang saat itu mendapatkan bola rebound juga masih gagal setelah tendangan kaki kirinya masih melenceng.
City mulai bangkit setelah pertandingan berjalan lebih dari sepuluh menit. City lebih berhasil mendominasi penguasaan bola atas tim tuan rumah.
Dominasi City baru bisa membuahkan hasil setelah memasuki menit ke-31. Adalah Nigbel De Jong yang menjadi pembobol gawang Liverpool.
Sebelum jeda turun minum, Liverpool berhasil menyamakan skor menjadi 1-1. Gol tuan rumah diraih lewat titik putih penalti yang dieksekusi secara sempurna oleh Steven Gerrard. Hadiah penalti itu didapat setelah wasit melihat tangan Micah Richards menyentuh bola di areal terlarang.
Situasi imbang ini semakin membuat pertandingan kian memanas ketika memasuki babak kedua. City kian trengginas menyerang. Mancini menurunkan Aguero di babak ini guna membuat daya gedor semakin kuat.
Di babak ini, City kembali lagi memperoleh keunggulan. Gol kedua City itu diraih di menit ke-68. Edin Dzeko menjadi pencetak golnya. Harapan untuk menang kian membuncah pada pendukung maupun pemain City. Pasalnya, gol ini telah mengubah skor agregat menjadi 2-2.
Tapi pintu menuju Wembley bagi City belum tuntas. Memasuki menit ke-74, petaka datang ke kubu City. Umpan dari Glen Johnson kepada Bellamy berhasil membuahkan gol bagi Liverpool. Sebuah sepakan kaki kiri dari Bellamy mengalirkan bola ke sisi kiri gawang City. Gol pun tercipta. Suara gemuruh di Anfield membahana.
Hingga lima menit tambahan waktu, skor 2-2 tetap tak berubah. Liverpool akhirnya menuntaskan penantiannya untuk menggapai final. Hasil ini sekaligus juga memperpanjang rekor Liverpool yang tak pernah terkalahkan oleh City setiap kali tampil di Anfield sejak 2003.
from : www.goal.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar